PARVO VIRUS PADA ANJING
Heii dog lovers,,,,,Pada bagian
kali ini akan dibahas salah satu penyakit virus yang menyerang anjing yaitu
parvo virus. Siapa sih virus jahat yang mematikan ini? Mari kita mengenal lebih
dalam virus ini dog lovers.
Kenalan sama Parvo yu, penyakit parvo pada anjing disebabkan
oleh Canine Parvovirus (CPV), termasuk dalam famili parvoviridae. CPV berkerabat
dekat dengan virus feline panleukopenia
yang menyerang kucing, virus mink enteritis,
dan virus racoon enteritis. Terdapat
dua jenis parvovirus yang dapat menginfeksi anjing, yaitu Canine parvovirus-2
(CPV-2) yang patogen dan CPV-1 atau canine minute virus (CnMV). Penyakit yang
disebabkan CPV-2 memiliki karakter gejala klinis yang jelas berupa enteritis
dengan diikuti muntah dan diare pada anjing pada semua umur dan miokarditis
serta gagal jantung pada anjing dengan umur kurang dari 3 bulan dengan tingkat
morbiditas yang tinggi (100%) dan mortalitas yang frekuen sampai dengan 10%
pada anjing dewasa dan 91% pada anakan.
Kalau udah kenal lalu dog
lovers pasti nanya, “bagaimana virus ini
bisa menyebar dengan cepat dan sangat mematikan????” ini JAWABANNYA
Kebanyakan penularan terjadi karena tinja
(pup yang terinfeksi) dan muntahan anjing
yang terinfeksi atau partikel-partikelnya yang
mengandung virus. Penularan secara kontak langsung
dan pernafasan
juga mungkin sepanjang material yang diserap memasuki saluran pencernaan. Virus
yang menginvasi segera menghancurkan sel epitel selaput lendir maupun sumsum
tulang yang sedang membelah. Sel- sel yang terdapat di pangkal villi usus paling banyak diserang,
menyebabkan villi-villi usus mengalami kematian dan tercabik (hal ini yang
menyebabkan diare). Karena villi usus mengandung pembuluh darah maka terjadilah
perdarahan hebat. Proses pencernaan makanan terhenti sama sekali karena
peradangan berdarah yang berlangsung cepat. Kehilangan cairan darah
mengakibatkan dehidrasi dan anemia. Kejadian paling berat dialami oleh anak
anjing yang tidak memiliki antibodi maternal (antibodi yang
berasal dari induk biasanya ada selama 1 minggu pertama setelah lahiran)
atau belum pernah di vaksin, pada umur 2 minggu sampai dengan
3 bulan. Kerusakan sumsum tulang mengakibatkan proses pembentukan sel darah dan
sel pembentuk kekebalan (limfosit) tidak terbentuk. Penderita tidak mampu
mempertahankan kekebalan yang dimiliki karena kerusakan jaringan tersebut.
Dalam pemeriksaan darah jumlah netrofil juga sangat menurun, hingga penderita jadi
peka terhadap kuman penyebab infeksi sekunder.
Sangat berbahanya virus ini
maka dog lovers harus mengetahui kapan
virus ini menunjukkan gejala klinis dari awal bersinggungan dengan anjing yang
dicurigai terinfeksi virus ini, setuju?
Waktu yang dibutuhkan virus
untuk berkembang dan menunjukkan gejala klinis pada anjing kesayangan adalah
5-12 hari.
Lalu apa gejala klinis umum yang terjadi???
untuk gejala klinis sendiri
dibagi menjadi 2, penasaran??? Ini dia
1. Tipe
Miokarditis (Infeksi pada
jantung)
Kasus CPV pada tipe ini lebih banyak
ditemukan pada anak anjing berumur di bawah 4 minggu, yang ditandai dengan
kematian anak anjing mendadak, tanpa menimbulkan gejala klinis muntaber. Anak
anjing tumbuh normal dan pada pemeriksaan umum, anjing tidak menunjukkan adanya
kelainan pada jantung dan paru-paru, tetapi beberapa jam sebelum mati anak anjing
tersebut terlihat lemas, sesak napas, menangis, kadang-kadang muntah dan
selaput lendir pucat.
2.
Tipe Enteritis (Kerusakan usus)
Tipe
enteritis, sering juga disebut Canine parvovirus enteritis, infectious
hemorrhagic enteritis, epidemic gastroenteritis atau canine panleucopenia.
Di Indonesia tipe ini dikenal dengan istilah muntaber. Tipe enteritis merupakan
tipe CPV yang paling sering ditemukan, baik pada anjing di kennel, pet shop,
tempat penitipan anjing dan breeding farm maupun anjing yang dipelihara
di rumah dan menyerang semua usia dengan gejala klinis yang khas, yaitu muntah
dan diare berdarah, dengan aroma yang sangat khas. Masa inkubasi tipe enteritis
7–14 hari dengan gejala awal adalah muntah yang diikuti demam, tidak nafsu
makan, lesu dan diare mulai dari mencret berwarna kekuningan, abu-abu dengan
bau yang khas hingga berdarah berwarna kehitaman seperti warna aspal. Pada anak
anjing, apabila diare berdarah telah terjadi umumnya hanya bertahan 1–3 hari.
Sejalan dengan berkembangnya enteritis
(infeksi di saluran pencernaan), neutropenia (penurunan neutrofil)
dan limfopenia (penurunan limfosit)
Nah kalo udah terinfeksi dan
dibawa ke dokter hewan selalu ada yang bertanya “kemungkinan sembuhnya bagaimana dok?”
Berdasarkan jurnal dan pengalaman yang telah dilalui, kemungkinan
gugug diselamatkan cukup besar asalkan dilakukan pengobatan yang cepat dan
tepat, pengobatan cepat dan tepat?.
Ya jika gugug mengalami gejala klinis seperti yang telah
dijelaskan segera bawa ke dokter hewan untuk diberi tindakan agar gugug bisa
diselamatkan. Penyembuhan memerlukan waktu yang cukup lama kurang lebih 2
minggu dengan cost yang lumayan
mencekik dompet.
Ngeri kan ini virus, mending mengobati atau mencegah ya???? Pasti sebagian besar sepakat kalo pencegahan lebih oke
dari pada mengobati, “So gimana pencegahan
yang paling tepat”?
Progam
vaksin
Ada yang menganjurkan anak anjing
divaksin pada umur 5-8 minggu dengan vaksin yang mengandung antigen (virus)
tinggi. Ulangi vaksinasi tiap 3-4 minggu sampai berumur 12 minggu
Share kalo artikel ini bermanfaatnya ya
Mantap Dok Sumi artikelnya
BalasHapus